Yoi, cinta. Hal
yang udah pasti dirasain sama semua orang di dunia. Sebenernya, definisi cinta
itu sendiri luas. Berikut, definisi cinta yang udah saya kumpulin dari beberapa
sumber:
“suka sekali, sayang benar”
Kamus Besar
Bahasa Indonesia
(KBBI),
“Segala
sesuatu yang dirasa mampu membuat seseorang untuk melakukan hal di luar nalar.”
Mamahnya Bona
“Alasan
pembenaran untuk setiap pria meneteskan air mata”
Bona
“Cinta
itu buta. Buta itu cakil. Cakil itu helm. Jadi, cinta adalah helm”
Stiker hitam putih di gerobak mas-mas baso
bakar Ngarsopuro
“Cinta?
Le anake Uya Kuya kae dudu mas? (Cinta? Yang anaknya Uya Kuya bukan, mas?)”
Bang Kirno, pedangang angkringan komplek
Nah, terserah
kalian mau memaknai cinta itu seperti apa. Yang jelas, cinta itu ga pernah
ribet. Selalu sederhana. Dan terkadang, cenderung mudah untuk ‘hinggap’ di
perasaan seseorang. Kalau ga percaya, coba tanya @aurelhermansyah deh.
Ngomongin cinta,
tentu belum sah kalo kita belum ngomongin prosesnya. Biasanya sih, orang
nyebutnya jatuh cinta. Jatuh cinta, kalo kata Titiek Puspa sih berjuta rasanya.
Tapi kalo kata Efek Rumah Kaca, jatuh cinta itu biasa aja. Kalo saya sih,
ngambil tengah-tengahnya aja. Ga terlalu istimewa banget, tapi ya ga terasa
biasa juga. Menjadi ga terlalu istimewa, karena semua orang pasti pernah
ngalamin. Ga terasa biasa, karena untuk jatuh cinta dengan sesuatu / seseorang,
pasti butuh proses. Ya kalo boleh disebut, jatuh
cinta itu hal biasa yang terkadang dirasa istimewa.
Ah, tenane Bon? |
Entah berapa
kali saya jatuh cinta. Baik ke seseorang, maupun ke sesuatu. Dan dalam proses
menuju itu (re: jatuh cinta), pasti selalu terasa menyenangkan. Gatau kenapa.
Saya ambil contoh, katakanlah ketika saya jatuh cinta kepada seorang wanita.
Pasti sebelum mendeklarasikan diri kalo saya ‘jatuh-cinta-kepada-dia’, saya
pasti selalu mendekatkan diri dengan segala hal yang berkaitan dengan dia.
Semisal dia adalah seorang pecinta buku, pasti saya akan mencoba mengetahui
buku seperti apa yang dia suka, seberapa
besar pengaruh buku yang dia baca terhadap kepribadiannya, siapa penulis yang
dia kagumi, dan seterusnya, dan seterusnya. Mau ga mau mencoba mendekatkan diri
pada sesauatu yang baru, itulah yang menyenangkan.
Namun, tak
selamanya proses jatuh cinta berlanjut ke jenjang yang lebih jauh. Ada yang berawal dari
kata, lalu saling jatuh cinta, kemudian menjadi ‘kita’. Ada pula yang hanya bisa jatuh cinta, tanpa
tahu, kemudian harus berbuat apa. Ya, seringkali saya mengalami opsi yang
kedua. Dan itu tidak melulu menyenangkan.
Mengharapkan
sesuatu yang lebih, setelah kita menaruh ‘rasa’ kepada seseorang memang wajar.
Namun, ada baiknya juga kita perlu belajar, bahwa ada juga seseorang yang Tuhan
kirimkan kepada kta, hanya untuk sekedar ‘dikagumi, kemudian dimiliki & dibawa
pergi orang lain’. Yah, pahit memang. Terkadang, seseorang bisa menjadi sangat
ahli ketika bergelut dengan perkara ‘mengagumi’. Namun, seketika ia juga bisa
menjadi amatir, ketika berlanjut ke perkara ‘mengungkapkan’.
Ini cuma blog
biasa, bukan video ESQ yang harus kalian ambil hikmahnya, dari setiap apa yang
kalian lihat. Tapi ada baiknya setelah membaca tulisan saya ini, kalian menjadi
lebih mempunyai nyali ketika sedang berada di proses jatuh cinta. Sulit memang.
Namun, bukankah tak ada salahnya untuk selalu mencoba? :))
Theme song:
Romeo & Juliet, Tong Gleng Teng Gleeeeeeng ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar