Kamis, 10 Maret 2016

Mengenang Momen Setan Kredit dari Tepian Sungai

Tempo hari, sungai di belakang rumah saya hampir meluap. Hujan deras sejak siang sampai sore hari membuat volume air semakin membeludak, untungnya, talut yang dibangun di sisi sungai mencegah aliran untuk naik ke permukaan. Seingat saya, talut ini baru berumur dua tahun. Ayah saya kebetulan ditunjuk sebagai penanggungjawab proyek pembangunan tersebut.

Saat ini, ia sedang bertugas di luar kota. Sesekali saat menelpon ke rumah, ia bertanya soal kondisi sungai di belakang rumah pasca hujan deras. Pikir Ayah, dirinya mungkin akan menjadi sosok yang paling bertanggungjawab andai jalan pinggir komplek yang berdekatan dengan sungai masih dilanda banjir pasca dibangun talut.

Ada satu sudut ingatan tentang relasi Ayah dan sungai, yang selalu berhasil membuat saya tersenyum simpul saban mengenangnya. Bukan soal talut atau banjir, tapi soal anak tetangga yang dikabarkan hampir meregang nyawa saat aliran sungai sedang deras-derasnya.