Jumat, 24 Juli 2015

Ode untuk Iker Casillas


Adios, Iker! 
Iker Casillas kecil adalah sosok teledor. Pada usia delapan tahun, ia pernah membuat kesalahan bodoh: lupa mengirimkan surat milik ayahnya, yang berisikan 14 prediksi tepat hasil Liga Spanyol pada musim 1989/1990. Andai surat hasil prediksi itu tidak lupa dikirim, keluarga Iker Casillas sudah menikmati hadiah utama sebesar 1,2 juta Euro. Menurut Casillas, itu adalah salah satu kesalahan paling bodoh dalam hidupnya. Sampai sekarang, ia merasa masih memiliki ‘hutang’ kepada ayahnya, meski secara finansial—dengan menilik statusnya sebagai bintang sepakbola dunia—ia dengan mudah sanggup membayar uang 1,2 juta Euro.

Setahun setelahnya, Casillas bergabung bersama akademi sepakbola Real Madrid. Pada 1997, ia sedang berada di ruang kelas Instito Canaveral, sekolah menengah atas yang berada di Mostoles—kota kecil yang menjadi bagian Community of Madrid. Hari itu, kepala sekolah menghampirinya setelah mendapat sebuah panggilan telepon. Instruksi kepala sekolah jelas: Iker harus segera berkemas pulang. Tak lama kemudian, taksi datang untuk menjemputnya menuju tempat latihan Real Madrid. Ia diberitahu bahwa kiper utama Los Blancos, Bodo Illgner dan Pedro Contreras sama-sama dibekap cidera. Sebagai gantinya, Casillas—yang masih bermain di akademi—akan dipanggil bergabung dengan tim inti, dan akan bertolak ke Norwegia untuk melakoni laga penyisihan grup melawan Rosenberg di Liga Champions. Dua tahun setelah itu, ia berhasil menembus tim inti Real Madrid.

Dan seperti yang kita ketahui, sisanya adalah sejarah.